Sinergi AI, IoT, dan Big Data dalam Transformasi Pengiriman Logistik Indonesia

Artificial intelligence (AI)

Artificial intelligence (AI) secara sederhana dapat dikatakan sebagai berikut: Kecerdasan Buatan (AI) adalah kemampuan komputer atau robot untuk melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti berpikir, memahami bahasa, membuat keputusan, dan belajar dari pengalaman. Ini mencakup pengembangan sistem yang mampu meniru proses intelektual manusia seperti berpikir logis, mengerti konteks, membuat kesimpulan, atau belajar dari pengalaman (learn from experience). Beberapa proyek saat ini telah mencapai tingkat kinerja yang setara dengan spesialis atau profesional dalam melaksanakan tugas tertentu. Oleh karena itu, kecerdasan buatan dalam pengertian terbatas ini telah mendukung berbagai aplikasi seperti diagnosis klinis, pengenalan suara atau tulisan tangan dan chatbot AI.

Chatbots AI adalah program komputer yang menggunakan AI untuk berinteraksi dengan pengguna melalui percakapan atau chat. Mereka dirancang untuk merespons pertanyaan, memberikan informasi, melakukan tugas tertentu atau menyediakan bantuan dengan cara yang menyerupai interaksi manusia ke manusia. Chatbots ini dibangun dengan menggunakan berbagai teknik AI, termasuk Natural Language Processing (NLP), pemahaman konteks dan kecerdasan untuk merespons dengan tepat terhadap input yang diberikan oleh pengguna.  

Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) merujuk pada jaringan perangkat fisik, kendaraan, mesin, dan objek nyata lainnya yang dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan konektivitas jaringan. Hal ini memungkinkan perangkat-perangkat tersebut untuk mengumpulkan dan berbagi informasi. Pengembangan aplikasi IoT dapat dimulai dari perangkat dasar seperti termostat pintar untuk rumah pintar, hingga perangkat yang dapat dikenakan seperti jam tangan pintar dan pakaian dengan teknologi RFID, serta perangkat keras dan infrastruktur transportasi yang canggih. IoT memberdayakan smart gadget untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan perangkat lain yang terhubung ke internet. Smartphone dan gateway membentuk jaringan besar dari gadget-gadget yang terhubung, memungkinkan pertukaran informasi dan pelaksanaan tugas secara mandiri. Contoh pemanfaatannya meliputi pengawasan lalu lintas dengan kendaraan pintar dan perangkat otomotif cerdas lainnya, serta pelacakan inventaris dan pengiriman di gudang.

Big Data

Definisi Big Data adalah data yang memiliki tiga karakteristik utama, yaitu volume yang besar, variasi yang luas, dan kecepatan (velocity) yang tinggi. Ini dikenal sebagai tiga "V". Secara sederhana, Big Data adalah kumpulan data yang besar dan kompleks, terutama berasal dari sumber data baru. Jumlah data yang sangat besar ini melebihi kapasitas pengolahan perangkat lunak tradisional. Namun, data dalam skala besar ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan bisnis yang sebelumnya sulit diselesaikan.

Sinergi AI dengan IoT

Perhatikan 2 persoalan dibawah ini: 
  1. Sebagian besar data yang dikumpulkan rusak karena tidak semua data dibuat sama.
  2. Data tersebut sulit dikelola dengan baik.
IoT mengumpulkan dan mengirimkan data, sementara AI dapat membuka data tersebut lebih cepat daripada manusia. 

Dalam menghadapi masalah dengan data yang rusak dan sulit dikelola, peran AI dan IoT dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Masalah data yang rusak karena heterogenitas:
  • IoT: IoT bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari berbagai perangkat fisik dan sensor yang tersebar. Data yang dikumpulkan bisa berasal dari perangkat dengan format, struktur dan kualitas yang berbeda-beda.

  • AI: AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi, membersihkan dan mengolah data yang rusak atau tidak lengkap. Teknologi AI seperti teknik Natural Language Processing (NLP) atau analisis data dapat membantu dalam mengenali pola, mengisi kekosongan data, atau menghapus “noise” (data yang tidak relevan atau fluktuasi yang tidak relevan).
2. Masalah manajemen data yang sulit:
  • IoT: IoT memungkinkan untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar dan secara real-time dari berbagai sumber. Hal ini dapat menyebabkan tantangan dalam manajemen data, termasuk penyimpanan, integrasi dan pengelolaan keamanan data.

  • AI: AI dapat berperan dalam mengelola dan menganalisis data dengan lebih efisien daripada manusia. Sistem AI dapat menggunakan teknik seperti machine learning untuk mengelompokkan data, membuat prediksi berdasarkan tren yang ditemukan atau mengoptimalkan proses manajemen data secara otomatis.

Sinergi IoT dan Big Data

Sinergi IoT dan Big Data mirip dengan menyatukan potongan-potongan teka-teki yang kompleks. Perangkat IoT, yang tersebar di rumah, kota, dan industri, terus mengumpulkan data tentang aktivitas sehari-hari kita, kondisi lingkungan, dan kinerja mesin. Data ini, meskipun mentah dan tidak terstruktur, merupakan sumber informasi yang sangat berharga yang menunggu untuk dimanfaatkan.

Teknologi Big Data berperan penting dalam mengelola dan menganalisis kumpulan data yang sangat besar ini. Mereka memproses, menyimpan, dan menganalisis data dari perangkat IoT, mengubahnya menjadi pemahaman yang actionable (dapat ditindaklanjuti). Konvergensi IoT dan Big Data, tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga menggambarkan perubahan paradigma dalam pendekatan kita terhadap pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Analitik Big Data dapat menganalisis data historis dan real-time untuk memperkirakan potensi masalah, menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan gangguan tidak terencana. Hasilnya adalah sistem yang lebih efisien, responsif, dan cerdas, mampu membuat keputusan berdasarkan informasi serta meramalkan tren masa depan.

Peran AI, IoT dan Big Data pada Pengiriman Logistik 

Transformasi pengiriman logistik di Indonesia dapat didorong oleh sinergi antara Artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan Big Data dalam beberapa cara yang signifikan:

1. Pemantauan dan Optimasi Rute Pengiriman:
  1. IoT dapat digunakan untuk memantau kendaraan pengiriman secara real-time, melacak posisi, kondisi pengiriman (misalnya suhu atau kelembaban), dan perilaku pengemudi.
  2. Big Data menganalisis data dari sensor IoT untuk mengidentifikasi pola perjalanan yang efisien, memprediksi lalu lintas dan mengoptimalkan rute pengiriman.
  3. AI membantu dalam menafsirkan data dan memberikan rekomendasi untuk rute alternatif atau perubahan dinamis berdasarkan kondisi lalu lintas atau perubahan cuaca. Hal ini dapat mengurangi waktu perjalanan dan biaya operasional.
2. Manajemen Inventaris dan Stok:
  1. IoT digunakan untuk memonitor inventaris secara real-time, memastikan tingkat stok yang tepat dan mendeteksi kehilangan barang.
  2. Big Data menganalisis pola permintaan dan penggunaan inventaris dari data historis dan real-time. Hal ini membantu dalam meramalkan permintaan masa depan, mengelola stok dengan lebih efisien dan mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu.
  3. AI dapat memprediksi pola permintaan dengan akurasi lebih tinggi, memberikan rekomendasi untuk penempatan stok berdasarkan analisis prediktif dan mengoptimalkan rotasi inventaris.
3. Peningkatan Keamanan dan Pelacakan Barang:
  1. IoT memungkinkan pelacakan barang secara akurat dari gudang hingga ke tujuan akhir menggunakan sensor dan atau RFID.
  2. Big Data menganalisis data pelacakan barang untuk memonitor kepatuhan terhadap jadwal pengiriman, mengidentifikasi titik-titik rawan dalam rantai pasok dan memperbaiki keamanan serta keandalan pengiriman.
  3. AI dapat mendeteksi pola anomali dalam perjalanan barang atau transaksi, memberikan peringatan dini terhadap potensi kehilangan atau pencurian, dan meningkatkan keandalan pengiriman.
4. Personalisasi Layanan dan Pengalaman Pengguna:
  1. AI dapat menganalisis preferensi pelanggan berdasarkan data historis dan perilaku belanja untuk menawarkan layanan pengiriman yang lebih personal dan rekomendasi produk yang tepat.
  2. IoT memungkinkan untuk interaksi yang lebih real-time antara pelanggan dan penyedia logistik, seperti pembaruan status pengiriman secara langsung melalui aplikasi atau pemberitahuan SMS.
  3. Big Data digunakan untuk mengelola data pelanggan secara aman, memahami tren pasar, dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui peningkatan kecepatan, keandalan dan ketepatan waktu pengiriman.

Kesimpulan

Dengan mengintegrasikan teknologi-teknologi Artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan Big Data, perusahaan logistik di Indonesia dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya logistik, meningkatkan kepuasan pelanggan dan menanggapi dinamika pasar dengan lebih adaptif dan cepat. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan logistik tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, kombinasi ketiga teknologi ini mengubah cara kerja yang ada secara signifikan, hal ini mempunyai potensi untuk mentransformasi industri, bisnis dan perekonomian sehingga menghasilkan dan memberikan hasil yang luar biasa.